fbpx

Inventory Adalah Persediaan, Menunjang Kesuksesan Bisnis

digibos.id (Inventory Adalah) – Sebagai seorang pelaku bisnis, tentunya perlu untuk membeli berbagai barang kebutuhan untuk menunjang produk pada bisnis mereka. Barang yang dimiliki oleh suatu brand atau bisnis ini nantinya akan dijual kepada pelanggannya. Hal ini biasa disebut sebagai inventory atau persediaan. Inventory ini juga sangat penting untuk dikelola dengan baik oleh pelaku bisnis karena memiliki peranan penting dalam kesuksesannya. Mampu mengelola inventory dengan baik merupakan salah satu komponen penting dalam mengikuti perkembangan bisnis serta persaingan bisnis dalam lingkungan pasar yang kompetitif.

Inventory Adalah

Lalu, apa itu inventory dan apa manfaatnya untuk menunjang kesuksesan bisnis? Berikut ini akan dikupas tuntas mengenai inventory. Simak ya!

Penjelasan Inventory

Secara singkat, inventory adalah persediaan barang. Sedangkan, secara definisi yang lebih luas, inventory adalah persediaan barang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang tersedia untuk dijual ataupun digunakan dalam sebuah proses produksi barang yang akan dijual kepada pelanggan. Inventory ini juga mencakup pada persediaan barang dalam tahap pengerjaan serta bahan baku mentah untuk memproduksi barang yang diperjualkan.

Dengan begitu, inventory ini memiliki peranan penting dalam sebuah perusahaan karena seringkali menjadi suatu aset lancar terbesar yang dimiliki oleh perusahaan. Sehingga, penting bagi peerusahaan untuk memberikan prioritas utama dalam pengelolaan inventory, karena memberikan wawasan yang penting pada kondisi perusahaan. Pasalnya, hal ini juga yang akan menunjang kesuksesan bisnis serta mampu bersaing dengan persaingan pasar yang begitu ketat.

Dalam hal ini, keberadaan inventory mampu menentukan kapasitas produksi serta penjualan produk perusahaan dalam periode tertentu. Serta menjadi suatu indikator utama sebuah tren produk yang sedang populer ataupun tidak. Maka dari itu, selain keuangan perusahaan, inventory menjadi hal penting yang perlu dikelola dengan baik sehingga mampu menciptakan produk yang berkualitas.

Tujuan dari inventory adalah memastikan perusahaan memiliki barang yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan dan menjaga kelancaran operasional perusahaan. Serta untuk mencegah akumulasi barang yang berlebihan yang akhirnya dapat mengikis laba perusahaan melalui biaya penyimpanan dan penurunan nilai barang.

Fungsi Inventory Bagi Perusahaan

Fungsi utama dari inventory adalah menyediakan persediaan barang untuk menunjang operasional perusahaan secara berkelanjutan. Dengan begitu, peusahaan harus mampu berusahaan mencari titik ideal di antara terlalu banyak atau terlalu sedikit, namun tidak sampai kehabisan stok barang. Selain itu, inventory juga berfungsi untuk membantu bisnis dalam mengelola aktivitas perusahaan secara lebih efektif dengan menyediakan sistem yang terorganisir untuk melakukan pelacakan barang dan menekan biaya operasional.

Fungsi-fungsi dalam persediaan barang ini meliputi pengendalian stok barang, pemesanan, penyimpanan, pengiriman dan penerimaan serta melakukan pencatatan persediaan pada berbagai tingkatan. Ketika perusahaan sudah memahami dan menjaga keseimbangan terhadap fungsi-fungsi ini, maka bisnis akan dapat memastikan bahwa suatu operasional perusahaan dapat berjalan lancar, biaya yang tetap efisien dan memaksimalkan hasil investasi.

Pengelolaan Inventory Perusahaan

Pengelolaan inventory merujuk pada proses pengendalian, pemantauan, dan pengelolaan semua barang atau produk yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau bisnis. Tujuan utama dari pengelolaan inventory adalah untuk memastikan ketersediaan barang yang tepat pada waktu yang tepat, sambil meminimalkan biaya persediaan dan risiko kekurangan stok.

Berikut adalah beberapa komponen penting dari pengelolaan inventory:

1.

Pemantauan Persediaan

Langkah awal dalam pengelolaan inventory adalah mengetahui jumlah persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Ini melibatkan pemantauan yang teratur terhadap barang-barang yang masuk dan keluar dari gudang atau tempat penyimpanan.

2.

Perencanaan Persediaan

Perencanaan persediaan melibatkan memperkirakan kebutuhan persediaan masa depan berdasarkan tren penjualan, permintaan pelanggan, musim, dan faktor-faktor lainnya. Ini membantu perusahaan untuk mengatur pembelian atau produksi barang secara efisien.

3.

Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan melibatkan pembatasan atau pengawasan terhadap tingkat persediaan yang diperlukan. Ini mencakup pembatasan pesanan baru saat stok masih cukup atau mengatur pengeluaran stok agar sesuai dengan permintaan pelanggan.

4.

Optimasi Persediaan

Tujuan utama pengelolaan inventory adalah untuk mencapai keseimbangan antara biaya penyimpanan dan biaya kekurangan stok. Ini melibatkan optimasi tingkat persediaan agar mencapai keuntungan maksimum dengan biaya persediaan yang minimal.

5.

Sistem Pengelolaan Persediaan

Sistem pengelolaan persediaan melibatkan penggunaan perangkat lunak atau teknologi lainnya untuk membantu dalam pemantauan, perencanaan, dan pengendalian persediaan. Sistem-sistem ini dapat membantu mengotomatiskan proses pengelolaan persediaan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi.

6.

Penilaian Persediaan

Penilaian persediaan dilakukan untuk menentukan nilai aset persediaan dalam neraca perusahaan. Ini penting untuk tujuan akuntansi dan perencanaan keuangan.

7.

Manajemen Risiko Persediaan

Manajemen risiko persediaan melibatkan identifikasi dan mitigasi risiko yang terkait dengan persediaan, seperti risiko kekurangan stok, kerusakan barang, atau perubahan harga.

Pengelolaan inventory yang efektif dapat membantu perusahaan mengoptimalkan ketersediaan barang, meningkatkan layanan pelanggan, mengurangi biaya persediaan, dan meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan.

Jenis-jenis Inventory

1. Bahan Baku Mentah

Jenis inventory yang pertama ini adalah bahan baku mentah. Bahan baku mentah merupakan bahan yang belum memasuki proses pengolahan yang nantinya akan digunakan dalam proses produksi barang. Misalnya, dalam produksi eskrim, bahan baku mentahnya adalah susu dan es batu.

2. Barang dalam Proses

Barang dalam proses merupakan barang yang masih belum selesai tahap pengerjaan dan menunggu tahap penyelesaian sebelum dapat dijual. Persediaan barang dalam proses ini juga disebut sebagai inventory di lantai produksi. Misalnya, ketika perusahaan produksi eskrim, eskrim yang sudah diolah, tetapi belum dimasukkan ke dalam kemasan. Maka, eskrim tersebut belum sepenuhnya siap untuk di jual.

3. Barang Jadi

Jenis yang ketiga dari inventory adalah barang jadi. Barang jadi ini merupakan barang yang telah selesai seluruh tahapan produksi dan sudah siap untuk dipasarkan kepada pelanggan. Barang ini siap untuk dijual kepada pengecer sebagai barang dagangan. Misalnya, eskrim yang sudah siap dalam kemasan dan segera dijual.

Tantangan dalam Manajemen Inventory

Manajemen inventory melibatkan sejumlah tantangan yang dapat memengaruhi efisiensi operasional dan keuntungan perusahaan. Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam manajemen inventory:

1. Peramalan Permintaan

Salah satu tantangan terbesar dalam manajemen inventory adalah meramalkan permintaan pelanggan dengan akurat. Permintaan pelanggan bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks seperti tren pasar, musim, promosi, dan perubahan kebiasaan konsumen. Kesalahan dalam meramalkan permintaan dapat mengakibatkan kekurangan stok atau kelebihan stok, yang berpotensi merugikan perusahaan.

2. Biaya Penyimpanan

Biaya penyimpanan meliputi biaya gudang, biaya asuransi, biaya keamanan, biaya pemeliharaan, dan biaya penyusutan. Tantangan terkait biaya penyimpanan adalah meminimalkan biaya ini sambil mempertahankan tingkat layanan yang memadai bagi pelanggan. Penyimpanan barang yang berlebihan atau tidak efisien dapat mengakibatkan penumpukan stok yang tidak perlu, yang akan meningkatkan biaya penyimpanan.

3. Kehilangan Persediaan

Kehilangan persediaan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kerusakan, kecurian, atau keusangan barang. Tantangan dalam manajemen inventory adalah mengelola risiko kehilangan barang ini melalui pengawasan yang ketat, keamanan gudang yang memadai, dan penggunaan sistem pelacakan barang yang efektif.

4. Ototomi

Tantangan dalam manajemen inventori adalah mencapai keseimbangan yang tepat antara memenuhi permintaan pelanggan dan menghindari akumulasi inventori yang tidak perlu. Mengelola inventori terlalu rendah dapat menyebabkan kekurangan stok dan kehilangan penjualan, sedangkan inventori yang terlalu tinggi dapat mengikis laba melalui biaya penyimpanan yang tinggi.

5. Perubahan Kondisi Pasar

Perubahan dalam kondisi pasar, seperti fluktuasi harga bahan baku, perubahan regulasi, atau perubahan tren konsumen, dapat memengaruhi nilai dan volume persediaan. Manajemen inventory harus responsif terhadap perubahan ini untuk meminimalkan risiko kelebihan stok atau kekurangan stok.

6. Teknologi dan Sistem Informasi

Penggunaan teknologi dan sistem informasi yang tepat dalam manajemen inventory adalah tantangan tersendiri. Perusahaan harus memilih dan mengimplementasikan sistem yang sesuai dengan kebutuhan mereka, serta melatih karyawan untuk menggunakannya secara efektif.

Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan strategi manajemen inventory yang efektif, pemantauan yang cermat terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis, dan penggunaan teknologi dan sistem informasi yang tepat.

Itulah pembahasan yang lengkap mengenai inventory. Untuk memahami lebih banyak mengenai dunia bisnis terutama dunia digital marketing. Kalian bisa mengikuti pelatihan bersama Digibos dengan menghubungi contact di bawah ini.

Digibos Digital Marketing

Let us know what your brand needed?

we will get back to you.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *