Dalam dunia digital marketing, media sosial menjadi salah satu alat paling kuat untuk menjangkau audiens. Namun, banyak seringkali saat ingin menilai baik tidaknya suatu campaign yang dibuat harus berpatokan pada social media conversion atau engagement.
Keduanya merupakan indikator keberhasilan kampanye media sosial, tetapi memiliki fokus dan tujuan yang berbeda.
Pada artikel ini akan membahas perbedaan antara engagement dan conversion, serta mana yang lebih penting untuk bisnis.
Social media conversion adalah usaha yang dilakukan audiens sebagai hasil dari interaksi dengan konten yang telah kamu buat, yang mana biasanya berhubungan langsung dengan tujuan bisnis. Bentuk conversion tersebut meliputi:
Membeli produk atau layanan setelah melihat konten.
Mendaftar untuk webinar, buletin, atau program tertentu yang ditawarkan oleh bisnis mu.
Mengunduh aplikasi, E-book, atau mengunduh hal lainnya yang menjadi media pemasaran.
Mengisi formulir untuk konsultasi atau untuk melakukan permintaan penawaran.
Conversion secara langsung berhubungan dengan ROI (Return on Investment) dari kampanye media sosial yang telah kamu lakukan.
Meskipun engagement penting untuk membangun hubungan dengan audiens, conversion adalah metrik yang mengukur keberhasilan dalam menggerakkan audiens menuju tindakan yang menghasilkan keuntungan.
Contohnya seperti, sebuah toko online memposting iklan produk dengan tautan ke halaman pembelian. Ketika pengguna mengklik tautan tersebut dan menyelesaikan pembelian, itu dihitung sebagai conversion.
Social media engagement adalah interaksi yang terjadi antara audiens dengan konten yang telah kamu bagikan di media sosial.
Interaksi ini mencerminkan seberapa baik konten Anda menarik perhatian pengguna. Bentuk dari engagement itu meliputi:
Ditandai dengan icon jempol yang menunjukkan apresiasi terhadap konten.
Komentar atau tanggapan target audience terhadap konten.
Konten yang dibagikan oleh target audience ke jaringan mereka.
Klik pada tautan (link), gambar, atau video yang dimuat dalam konten.
Konten yang disimpan untuk dilihat kembali suatu saat oleh target audience.
Engagement menunjukkan bagaimana audiens merespons konten yang telah kamu bagikan. Tingkat engagement yang tinggi biasanya menunjukkan bahwa konten yang relevan, menarik, dan dapat mendorong loyalitas audiens.
Selain itu, algoritma media sosial seperti Facebook, Instagram, dan LinkedIn cenderung memprioritaskan konten dengan tingkat engagement tinggi, sehingga membantu meningkatkan visibilitas suatu bisnis.
Contoh seperti, sebuah restoran memposting foto makanan spesialnya dan mendapatkan banyak likes, komentar, dan shares. Hal ini menunjukkan bahwa audiens tertarik dengan konten tersebut, bahkan jika mereka belum melakukan pembelian.
Secara singkatnya perbedaan antara Social Media Conversion dan Engagement dapat kamu lihat di tabel ini.
Aspek | Engagement | Conversion |
Tujuan | Meningkatkan interaksi dan hubungan | Mendorong tindakan yang menghasilkan hasil bisnis |
Indikator Utama | Likes, comments, shares, clicks | Pembelian, pendaftaran, unduhan |
Fokus Waktu | Jangka panjang (hubungan dengan audiens) | Jangka pendek (hasil langsung) |
Nilai Bisnis | Meningkatkan kesadaran merek | Menghasilkan pendapatan langsung |
Jawaban atas pertanyaan ini tergantung dari tujuan bisnis yang telah kamu tentukan . Berikut adalah hasil yang akan kamu dapatkan jika mementingkan conversion atau engagement :
Idealnya, bisnis harus memiliki strategi yang seimbang untuk kedua metrik ini. Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti untuk mencapainya:
Konten berkualitas tinggi dan sesuai dengan behavior dari target audience mu, tidak hanya akan meningkatkan engagement tetapi juga dapat mendorong audiens untuk melakukan tindakan.
Tambahkan CTA yang jelas di setiap konten, seperti “Klik tautan untuk membeli sekarang” atau “Daftar untuk diskon eksklusif.”
Buat CTA dengan teknik soft selling dan langsung bisa menyasar apa yang menjadi masalah dari target audience mu.
Pahami kebutuhan dan preferensi audiens kamu untuk menciptakan kampanye dan konten yang sesuai dengan mereka.
Gunakan alat analitik untuk memantau metrik engagement dan conversion. Identifikasi pola yang membantu meningkatkan kedua aspek ini. Serta buatlah keputusan dan strategi selanjutnya berdasarkan data tersebut.
Coba berbagai jenis konten, CTA, atau format iklan untuk melihat mana yang lebih efektif dalam meningkatkan engagement dan conversion.
Jika kamu sudah mengetahui polanya atau sudah menemukan algoritma yang tepat untuk konten mu maka akan lebih mudah untuk merancang strategi selanjutnya.
Jika kamu masih kesulitan untuk memahami bagaimana cara melakukan optimasi pada social media bisnis yang kamu miliki menjadi konversi, maka kamu bisa sepenuhnya untuk menyerahkan management social media bisnis mu kepada Digibos.id.
Social media bisnismu akan dikelola secara profesional dan transparan. Kamu tidak perlu melakukan hal-hal teknik untuk mengelola platform social media bisnismu.
Siap untuk tingkatkan Social Media Conversion mu dan dapatkan lebih banyak pelanggan? Yuk segera konsultasi Di Sini !