digibos.id (Brand Image) – Bagi sebuah perusahaan, memiliki image atau citra yang bagus merupakan salah satu tujuan perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Citra perusahaan merupakan bagaimana pelanggan memandang atau mendengar sebuah brand perusahaan. Baik dan buruknya sebuah citra perusahaan memiliki beberapa faktor yang mendorongnya. Terutama pada saat pemasaran melalui digital, strategi pemasaran yang digunakan oleh sebuah brand juga menjadi salah satu faktor yang mendukung bagaimana pelanggan memandang sebuah brand. Dari situlah, brand image atau citra merek perusahaan dapat tercipta baik atau buruk.

Akan tetapi, setiap perusahaan tentu menginginkan citra yang baik pada setiap brand-nya. Maka dari itu, sudah sewajarnya setiap perusahaan berlomba-lomba mendapatkan citra yang baik di mata pelanggannya. Berbagai macam komponen dalam brand image merupakan sebuah atribut suatu produk yang keuntungannya didapatkan oleh konsumen serta memiliki karakter dari brand. Berikut ini penjelasan brand image secara lebih lanjut.
Pengertian Brand Image
Brand image adalah persepsi konsumen mengenai sebuah brand yang mendasar pada pengalaman interaksi pelanggan dengan bisnis yang dijalankan. Persepsi atau pandangan pelanggan ini dapat berubah dari waktu ke waktu dan tidak selalu berdasar pada pembelian atau penggunaan sebuah produk serta layanan dalam bisnis yang dijalankan. Terlebih setiap konsumen tentu memiliki pandangan dan persepsi sendiri yang berbeda-beda mengenai produkmu. Maka dari itu, perlu untuk mempertahankan brand image perusahaan agar menjaga persepsi atau pandangan pelanggan yang tetap konsisten.
Adapun beberapa pendapat para ahli mengenai brand image yaitu:
Keller (2000)
Menyatakan bahwa brand image merupakan sebuah persepsi konsumen terhadap merek atau produk yang akan digunakan. Citra merek ini melibatkan beberapa aspek yaitu merek yang mudah diingat, mudah dikenal serta memiliki reputasi yang baik.
Schiffman dan Kanuk (2007)
Menyatakan bahwa citra tersebut dibentuk oleh beberapa faktor, antara lain kualitas produk, karakter merek yang dapat diandalkan, kegunaan atau manfaat, harga, serta branding yang dapat dibangun oleh merek itu sendiri.
Aaker dan Biel (1993)
Citra merek adalah penilaian konsumen terhadap suatu brand dalam sebuah pasar. Penilaian ini dapat muncul baik berdasarkan pengalaman pribadi ataupun berdasarkan reputasi yang disampaikan oleh orang lain di media.
Dari beberapa penjelasan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa brand image merupakan bagaimana pandangan atau persepsi pelanggan mengenai sebuah produk yang dipasarkan. Hal ini mencakup penilaian pelanggan terhadap produk yang memiliki kualitas tertinggi dengan harga yang sesuai dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, disamping adanya brand image, perusahaan perlu untuk memperhatikan indikator kepuasan pelanggan agar mampu mempertahankan pelanggan.
Cara Membangun Brand Image
1. Menentukan Visi, Misi dan Value Perusahaan
Langkah pertama yang digunakan untuk membangun brand image adalah dengan menentukan visi, misi serta value perusahaan. Hal ini menjadi salah satu langkah yang cukup krusial untuk dilakukan. Pasalnya, setiap langkah yang dilakukan oleh perusahaan yang nantinya pengalaman yang akan diterima oleh konsumen harus sesuai dengan visi, misi dan value yang dimiliki oleh perusahaan. Inkonsistensi terhadap value akan merusak citra merek perusahaan. Oleh karena itu, perlu untuk menentukan tujuan bisnis terlebih dahulu sebelum memulai untuk mempromosikannya.
Value yang dimiliki dan dipertahankan oleh perusahaan tidak hanya menarik bagi konsumen, namun juga meningkatkan engagement seorang karyawan terhadap sebuah perusahaan. Karena karyawan yang bekerja dengan visi, misi dan value akan cenderung loyal terhadap perusahaan serta mampu membantu tujuan perusahaan agar cepat dan mudah tercapai.
2. Membuat Pernyataan Brand Positioning
Brand positioning akan membedakanmu dari kompetitor serta memberi tahu target konsumen yang dapat memenuhi kebutuhan mereka secara spesifik. Dengan begitu, perusahaan perlu melakukan riset terlebih dahulu terhadap kompetitor serta mencari tahu hal-hal apa yang membuat brand perusahaan terlihat unik. Bisa jadi, brand perusahaanmu dapat unggul di daerah tertentu yang justru menjadi kelemahan kompetitor. Ketika sudah mengetahui mengenai kelemahan yang dimiliki oleh kompetitor, maka brand-mu akan mampu menjadikan hal tersebut menjadi sebuah keunikan yang tidak dimiliki oleh brand lainnya yang dikenal dengan pernyataan brand positioning.
3. Membuat Brand Personality
Setiap brand juga memiliki kepribadian, intonasi serta karakter yang dimiliki. Dalam proses pembentukan karakter sebuah brand, perusahaan dapat mempresentasikan hal-hal apa saja yang menjadikan brand tersebut unik dan apa-apa saja yang tidak ada di dalam brand-mu. Hal ini merupakan langkah penting untuk menciptakan brand image dikarenakan untuk membuat strategi pemasaran dan citra merek yang konsisten di mata pelanggan.
4. Memanfaatkan Buyer Persona
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan untuk membangun brand image adalah memanfaatkan buyer persona. Pasalnya, tanpa mengetahui konsumen yang potensial terhadap bisnismu, perlu untuk menyusun pesan pemasaran yang spesifik untuk pasar tersebut. Oleh karena itu perlu untuk melakukan riset terkait konsumen serta mengumpulkan data demografinya. Setelah itu, membuat segmentasi pasar sehingga kamu memperoleh tiga hingga lima kategori imajiner yang mampu mempresentasikan target konsumen. Memahami buyer persona merupakan kunci untuk menggambarkan citra mereka di hadapan para pelanggan.
Contoh Brand Image yang Berhasil
Ada beberapa brand yang berhasil dalam membangun brand image hingga mampu menjadi nama merek yang selalu disebut ketika seseorang membeli barang yang serupa dari kompetitor. Berikut ini contohnya:
1. Indomie

Salah satu brand yang berhasil dalam membangun brand image adalah produk mie instan yaitu Indomie dengan tagline-nya yang berbunyi “Indomie, seleraku”. Tagline tersebut menjadi ciri khas produk yang berhasil membuat para pelanggan terus mengingatnya. Tidak hanya tulisannya saja, bahkan ketika membaca tagline tersebut, biasanya juga disertai dengan nada yang mengikutinya. Hal ini merupakan konsistensi Indomie dalam memperkenalkan produknya sebagai selera semua orang telah berhasil. Meskipun banyaknya produk dari kompetitor yang muncul, prosuk ini tetap menjadi pilihan utama bagi para konsumen. Terlebih biasanya, meskipun pelanggan membeli produk mi instan dari brand lain, akan tetap menyebutnya sebagai Indomie.
2. Aqua

Fenomena dalam kekuatan brand image yang selanjutnya berhasil dibangun oleh Aqua. Sebuah produk air mineral pertama di Indonesia yang berhasil menjadi top of mind pelanggannya hingga saat ini. Menjadi top of mind di mata pelanggan dengan bukti nyata ketika pelanggan membeli air mineral yang dikatakan tetap membeli Aqua, padahal sedang membeli produk air mineral yang lain. Hal ini dikarenakan asosiasi Aqua sebagai air minum dalam kemasan sudah sedemikian melekat sampai pada akhirnya merek yang lain tetap disebut Aqua oleh para konsumen.
3. Apple

Forbes telah menempatkan brand Apple pada deretan pertama “The World Most Valuable Brands.” Dikarenakan brand ini telah memiliki citra merek yang kuat di mata pelanggan. Pasalnya, Apple dipersepsikan sebagai sebuah brand yang inovatif, dinamis dan sleek dalam menghasilkan produknya. Selain itu, merek ini juga berhasil membangun brand loyalty dengan menciptakan koneksi yang sangat kuat dengan konsumen. Maka tidak heran jika pelanggan merek ini tergolong fanatik hingga bersedia untuk memperoleh produk terbaru setiap kali merek ini mengeluarkan produknya.
Itulah pengertian brand image yang penting untuk membangun loyalitas pelanggan terhadap merek sebuah perusahaan. Maka dari itu penting untuk terus membangun dan meningkatkan citra merek agar tetap konsisten di mata pelanggan. Untuk lebih banyak mengetahui tentang brand image dan strategi pemasaran yang efektif, kamu bisa mengikuti pelatihan bersama Digibos. Hubungi Digibos melalui contact di bawah ini.

Let us know what your brand needed?
we will get back to you.