digibos.id (Continuous Improvement) – Ada banyak sekali istilah dalam marketing dan bisnis yang penting untuk diketahui agar bisa membantu bisnis cepat berkembang. Seperti yang kita ketahui pada saat ini, bahwa perkembangan pasar yang cukup pesat dan juga tingginya tingkat persaingan menjadi masalah bagi para pelaku bisnis. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi sebuah bisnis dalam mempertahankan dan menghadapi perkembangan pasar yang pesat serta tingginya persaingan pasar.
Namun, akan selalu ada solusi dalam setiap masalah yang terjadi. Untuk menyikapi hal tersebut, perusahaan dapat menjaga ketahanan dan dapat terus melakukan inovasi, serta perlu melakukan continuous improvement. Berikut ini penjelasan secara lengkap, simak ya!
Penjelasan Continuous Improvement
Continuous improvement merupakan kegiatan yang dilakukan dengan upaya berkelanjutan dalam memperbaiki sekaligus mengembangkan suatu program melalui kegiatan evaluasi yang nantinya akan melahirkan solusi. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan melalui kegiatan evaluasi ini memiliki tujuan untuk mendapatkan solusi terbaik bagi masalah yang ada untuk selanjutnya dilakukan improvement. Akan tetapi, aktivitas ini tidak hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu yang pendek saja. Dalam artian, continuous improvement dapat dilakukan untuk jangka waktu yang panjang dan berkelanjutan.
Sudah banyak sekali perusahaan yang menerapkan konsep continuous improvement yang digunakan untuk memperbaiki produk, layanan serta proses pada perusahaan. Ini bertujuan untuk melakukan pengembangan usaha dan juga menjaga ketahanan perusahaan dengan cara melahirkan inovasi baru melalui continuous improvement. Proses serta langkah dalam melakukan pengembangan berkelanjutan ini dapat dikatakan praktis dan fleksibel. Dengan begitu, pengembangan berkelanjutan ini juga dapat disebut sebagai Kaizen.
Kaizen ini merupakan metode pratis yang berfokus pada sebuah perbaikan yang lebih baik dari kondisi yang sebelumnya. Pada dasarnya, kaizen merupakan sebuah filosofi kerja asal Jepang yang secara umum diimplementasikan oleh perusahaan. Dalam proses penerapannya, Kaizen ini akan melibatkan seluruh karyawan di perusahaan dari berbagai level, yaitu mulai dari yang peling tinggi hingga yang paling rendah.
Konsep PDCA dalam Continuous Improvement
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa continuous improvement merupakan proses yang berkelanjutan dalam melakukan pengembangan dan juga perbaikan. Sesuai dengan namanya, proses ini memberikan penawaran konsep dengan model siklus yang sering disebut dengan siklus dening. Yang mana merupakan tools yang digunakan untuk melakukan proses contiuous, siklus tersebut merupakan konsep PDCA (Plant, Do, Check and Act).
1. P atau Plan
Plan yaitu sebuah tahapan di mana perusahaan melakukan perencaan dan juga menentukan apa yang akan dilakukan untuk melakukan perbaikan. Untuk dapat melakukan perencanaan yang baik, maka perusahaan harus melakukan identifikasi peluang yang dapat mendukung proses perubahan melalui inovasi yang akan dilakukan. Dengan begitu, perusahaan harus teliti dalam melihat potensi serta peluang dari perusahaan untuk merencanakan perubahan yang diharapkan.
2. D atau Do
Tahapan berikutnya yaitu do yang merupakan tahap di mana perusahaan mulai untuk melakukan proses implementasi dengan skala yang kecil dari rencana yang sudah disusun di tahap sebelumnya. Selain dalam melakukan implementasi, pada tahapan ini juga perlu dilakukan kontrol pada proses implementasi.
3. C atau Check
Tahapan ketiga yaitu check yang merupakan tahapan pemantauan serta mengukur proses dan juga hasil rencana yang ditentukan sebelum itu. Pada tahapan ini, sebuah perusahaan perlu untuk melakukan pengecekan ulang terhadap data yang terdapat dalam konsep yang akan direncanakan.
4. A atau Act
Setelah melakukan tahapan pengecekan ulang, selanjutnya masuk ke tahap act yang merupakan tahap di mana perusahaan akan melakukan implementasi dengan skala yang besar.
Proses Continuous Improvement
1. Make Problems Visible
Identifikasi dan kenali masalah atau ketidakefisienan dalam sistem saat ini. Dorong komunikasi terbuka dan umpan balik dari semua tingkatan organisasi. Gunakan alat-alat seperti teknik manajemen visual untuk menyorot masalah dan dampaknya.
2. Develop Countermeasure
Begitu masalah teridentifikasi, kerjakan untuk mengembangkan solusi yang bersifat instan dan sementara untuk mengatasi masalah tersebut. Tindakan perbaikan sementara dirancang untuk meredakan dampak masalah sampai solusi yang lebih permanen dapat diimplementasikan.
3. Determine Root Cause
Lakukan analisis menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab mendasar dari masalah. Gunakan alat analisis akar penyebab (misalnya, diagram tulang ikan atau 5 Whys) untuk menggali lebih dalam dan memahami faktor-faktor yang berkontribusi.
4. Hypothesize Solution
Berdasarkan akar penyebab yang diidentifikasi, hasilkan hipotesis atau solusi potensial untuk mengatasi masalah pada sumbernya. Pertimbangkan berbagai alternatif dan pilih solusi yang paling menjanjikan yang sejalan dengan tujuan organisasi.
5. Test Hypothesis
Implementasikan solusi yang dipilih dalam skala kecil atau dalam lingkungan yang terkendali untuk menguji efektivitasnya. Kumpulkan data dan umpan balik selama fase pengujian untuk mengevaluasi dampak solusi.
6. Implement Solution
Jika solusi yang diuji terbukti efektif, implementasikan secara lebih luas di seluruh organisasi. Pastikan pelatihan dan komunikasi yang tepat ada untuk memfasilitasi adopsi yang lancar dari solusi baru.
7. Standardized Work
Bangun proses dan prosedur yang terstandarisasi berdasarkan solusi yang berhasil. Dokumentasikan dan komunikasikan praktik-praktik terstandarisasi ini untuk memastikan konsistensi dan perbaikan berkelanjutan. Standarisasi kerja berfungsi sebagai dasar untuk perbaikan di masa depan dan membantu menjaga hasil yang dicapai melalui proses perbaikan.
3 Manfaat Utama Continuous Improvement
1. Efisiensi Operasional dan Pengendalian Biaya
Continuous improvement membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengatasi ineffisiensi dalam proses operasional. Dengan terus-menerus memperbaiki prosedur dan proses, perusahaan dapat mengurangi pemborosan sumber daya, meningkatkan produktivitas, dan secara keseluruhan mengoptimalkan biaya operasional. Hal ini dapat menghasilkan efisiensi yang signifikan, membantu perusahaan untuk tetap kompetitif di pasar yang berubah-ubah dan meningkatkan marjin keuntungan.
2. Peningkatan Kualitas Produk atau Layanan
Proses ini mendukung perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk atau layanan yang mereka tawarkan. Dengan memahami dan mengatasi akar penyebab masalah, perusahaan dapat mengurangi cacat, meningkatkan konsistensi, dan memenuhi atau bahkan melebihi harapan pelanggan. Kualitas yang lebih baik dapat membantu membangun reputasi perusahaan dan menciptakan loyalitas pelanggan, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada pertumbuhan bisnis jangka panjang.
3. Inovasi dan Adaptasi Terus-Menerus
Mampu merangsang budaya inovasi di dalam perusahaan. Dengan mendorong karyawan untuk terlibat dalam identifikasi dan pemecahan masalah, perusahaan menciptakan lingkungan yang mendukung ide-ide baru dan solusi kreatif. Kemampuan untuk terus beradaptasi dengan perubahan pasar, teknologi, dan kebutuhan pelanggan memberikan keunggulan kompetitif jangka panjang, memastikan bahwa perusahaan dapat tetap relevan dan berdaya saing.
Itulah penjelasan lengkap mengenai continuous improvement yang penting untuk diketahui para pelaku bisnis. Proses pengembangan berkelanjutan ini berguna untuk mempertahankan daya saing pasar yang terjadi sangat pesat setiap harinya. Untuk memahami lebih banyak mengenai marketing dan bisnis, kamu bisa mengikuti pelatihan digital marketing bersama Digibos. Hubungi Digibos melalui contact di bawah ini.
Let us know what your brand needed?
we will get back to you.
Content Writer & SEO Specialist